Humaniora
Esai, Kemahiran Berbahasa Tulis Tingkat
Tinggi
SECARA etimologi
(asal-usul sebuah kata), esai berasal dari
basa Latin: exagium yang artinya
memeriksa, menimbang, menguji, atau
mengeluarkan. Pada sekitar abad ke-14 Maséhi kata esai menjadi kosa kata
dalam bahasa Inggris. Orang Inggris tidak langsung mengambil dari bahasa Latin,
tetapi memungut dari bahasa Perancis:
essai, tetapi dalam bahasa Perancis esai artinya mencoba, mengusahakan,
mengupayakan (attempt).
Bentuk tulisan yang dinamakan esai
pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Perancis, Michel Eyquem de Montaigne (28 Februari
1533 - 13 September 1592). Dia menulis dengan gaya dan téhnik yang lebih
dekat pada karya sastra tetapi berisi fakta dan data sebagai landasan
argumentasinya. Esainya mencerminkan atau menggambarkan karakter pribadinya.
Tulisannya kemudian diterbitkan jadi sebuah buku dengan judul Essais.
Tulisan-tulisan Montaigne berpengaruh
pada penulis-penulis berikutnya yang juga terkenal, di antaranya Jean-Jacques
Roussea, Francis Bacon, René
Descartes, Blaise Pascal, Albert Hirschman, William Hazlitt, Isaac Asimov,
Ralph Waldo Emerson, Friedrich Nietzsche, Stefan Zweig, dan Eric Hoffer. Di negara
kita bentuk tulisan esai seperti Montaigne segera mendapat tempat, terutama di
kalangan parasastrawan.
Di negara kita yang intens
memperkenalkan dan memasyaratkan esai adalah HB Jassin, pausnya sastra
Indonésia. HB Jassin yang pernah diméjahijaukan
gara-gara majalah Sastra yang dipimpinnya memuat cerita pendek karya Ki
Panjikusmin, menulis esai yang berisi ulasan karya-karya sastra Indonesia.
Tulisan-tulisannya itu kemudian dibukukan dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai (1958 )
sebanyak 4 jilid.
Pengertian
Esai
Esai sebagaimana yang dikatakan
Montagnie adalah cara berbahasa tulis
dalam mengekspresikan pandangan pengarang tentang kehidupan. Dari sini lahir
beberapa pengertian esai yang esensinya sama seperti yang dikemukakan Montagnie.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diterangkan esai adalah karangan
prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang
pribadi penulisnya.
Ensiklopedi Indonesia menulis, esai
adalah jenis tulisan prosa yang menguraikan masalah dalam bidang kesusastraan,
kesenian kebudayaan, ilmu pengetahuan dan filsafat. Tulisannya ini berdasarkan
pengamatan, pengupasan, penafsiran fakta atau tanggapan dengan mengemukakan
gagasan dan wawasan pengarangnya sendiri. Dengan demikian esai berdasarkan
sudut pandang pengarangnya dengan gaya bahasa sendiri.
Menurut H.B Jassin esai merupakan uraian yang membicarakan
bermacam ragam, tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari
bermacam jalan pikiran. Dalam esai terlihat keinginan, sikap terhadap
soal yang dibahas. Sikap ini sangat terlihat pribadi sekali, umpamanya
meragukan, mentertawakan, mempertanyakan sebagainya, bahkan juga bisa skeptis,
apatis. Akan tetapi semua itu berdasarkan data dan argumén yang kuat.
Ciri
esai
Francis Bacon menyebutkan esai tidak lebih
sebagai butir garam pembangkit selera dari pada sebuah makanan yang
mengenyangkan. Ini sesuai dengan arti kata esai dalam bahasa Perancis: upaya
atau percobaan. Dalam esai tidak harus menjawab suatu persoalan secara final.
Esai lebih menekankan pada merangsang
pembaca untuk ikut memikirkan persoalan, gagasan, yang dikemukakan oleh
pengarang. Pembaca diajak ikut terlibat dalam permasalahan yang diangkat
pengarang.
Bentuk tulisan esai menggunakan kaidah
sastra, terutama prosa. Jati diri esai pun sama dengan karya sastra prosa:
membuat pembaca terbawa émosi. Di samping menambah pengetahuan dan wawasan, esai
yang belakangan dikategorikan ke dalam karya sastra, mengaduk-ngaduk perasaan
pembaca: jéngkél, marah, sedih, senang, gembari, senang, haru, prihatin, dan
sebagainya. Membaca esai, kita seperti membaca sebuah cerita pendek atau novel.
Kemahiran membuat esai merupakan
pencapaian tertinggi dalam menulis. Kenapa dikatakan demikian, karena esai merupakan
bentuk tulisan gabungan antara artikel dengan karya sastra prosa. Esai
merupakan artikel, tulisan opini, memakai kaidah-kaidah fiksi, namun tetap
mertahankan ciri utama tulisan ilmiah: data dan fakta. Esai bukan fiksi, tetapi
disusun, dibuat, seperti karya sastra prosa. Oleh karena itu umumnya esais
merupakan sastrawan.
Mahir
membuat esai
Agar mahir membuat esai banyaklah
membaca karya sastra, dalam hal ini prosa, cerpen atau novel. Perlu juga
mempelajari unsur-unsur prosa: tema (amanat), alur (plot), latar, tokoh, dan
gaya bahasanya. Tema merupakan pesan yang ingin disampaikan. Alur adalah
rangkaian peristiwa atau rangkaian cerita. Alur terdiri dari awal, tikaian
(konflik), puncak, leraian, dan akhir cerita. Tokoh adalah pusat pengisahan
atau tokoh yang menjadi pusat penceritaan.
Latar atau setting merupakan tempat dan
waktu kejadian. Latar terdiri dari latar material (fisik), seperti rumah, TBM,
Perpusdés, rumah, dan sebagainya dan latar sosial, misalnya adat-istiadat,
tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya. Latar fiksik dan latar
sosial ini bisa mempertegas karakter tokoh. Ada pun karakter tokoh bisa
disebutkan secara langsung (analitik), dan bisa disebutkan dengan menggambarkan
secara tidak langsung (dramatik).
Sebagaimana membuat tulisan yang
lainnya, misalnya artikel dan berita, langkah pertama membuat esai adalah
menentukan tema atau angle: pesan atau amanat apa yang ingin disampaikan lewat
tulisan kita. Nilai informasinya yang harus benar-benar diperhatikan. apakah esai yang akan kita
buat menarik, memikat atau tidak bagi
khalayak, bagi pembaca. Atau tulisan
yang akan kita buat hanya keluh kesah, hanya curhat.
Perlu juda dipertimbangkan relevansinya:
apakah tulisan atau informasi yang akan dipublikasikan bermanfaat bagi
khalayak, memiliki dampak langsung atau tidak langsung bagi masyarakat, bagi
pembaca? Apakah dampaknya positif atau negatif untuk kepentingan
umum?
Pertanyaan-pertanyaan
seperti ini harus menjadi perhatian sebelum menentukan angle atau téma tulisan
yang akan kita buat, supaya tulisan kita
mendapat respon yang baik.
Penulis memiliki kewajiban mementingkan
pembaca: penulis harus mengerti keadaan pembacanya: gaya hidup, strata sosial,
ekonomi, intelektualitas, pekerjaan, dan sebagainya, serta harus
memperhatikan visi misi media yang kita tuju. Penulis harus menjungjung
tinggi nilai-nilai human interest: simpati, berwawasan dan berpandangan yang
luas, memiliki imajinasi yang tinggi. Dalam menulis berpikir tertib, proporsional
dan selalu mempergunakan akal sehat.
Selain itu juga penulis sanggup dan
mampu menyesuaikan diri untuk melihat sesuatu dari sudut pembaca; memilik
pengetahuan yang luas mengenai norma-norma umum, hukum, undang-undang,
peraturan dan sebagainya. Sudah tentu penulis harus menguasi ragam penulisan.
Apakah akan menulis berita, artikel, atau esai.
Walaupun sama-sama mengangkat téma atau angle, tetapi dalam gaya
penulisannya berbeda.
Tulisan yang baik berisi satu angle
(tulisan pendek); satu topik jika tulisan panjang. Intro (lead), kalimat
pembuka yang menarik sehingga pembaca tertarik meneruskan membacanya. Dalam
satu paragraf tidak lebih dari enam kalimat. Kalimat pada paragraf juga pendek-pendek. Kaitan
antara paragraf satu dengan yang lainnya sangat erat. Paragraf penutup
merupakan kesimpulan atau kembali pada paragraf awal (Intro).
Judul tulisan juga harus benar-benar
diperhatikan. Judul harus menarik perhatian pembaca sehingga berminat atau
tertarik untuk membaca tulisan kita sampai tamat dan mampu menangkap téma yang
kita angkat, bahkan pembaca harus terpengaruh dan teradvokasi dengan tulisan
kita, baik mendukung, maupun menentang. Judul harus menyimpulkan isi tulisan
dan menjadi petunjuk bagi pembaca mengenai isi tulisan.
Kita juga perlu mempertimbangkan tulisan
yang kita buat apakah berbentuk berita, artikel, atau esai. Ketiganya memiliki
karakter atau gaya tulisan dan kaidah yang berbéda, walaupun sama-sama
mengandung pakta dan data. Dalam tahap awal, kita tidak perlu repot dan pusing
memikiran apakah tulisan yang kita buat termasuk esai atau artikel. Sekali
lagi, easi adalah kemahiran menulis tingkat tinggi yang membutuhkan jam terbang
yang lama. ***
Bandung,
14 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar